Rabu, 27 Desember 2017

Fungsi dan Makna Pemilu


A. Fungsi Pemilu
Pemilu diselenggarakan dalam rangka mewujudkan gagasan kedaulatan rakyat atau sistem pemerintahan demokrasi. Karena rakyat tidak mungkin memerintah negara secara
langsung, diperlukan cara untuk memilih wakil yang akan mewakili rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan suatu negara selama jangka waktu tertentu. Pemilu sebagai sarana demokrasi politik memiliki empat fungsi, yakni sebagai berikut.
1.      Prosedur rakyat dalam memilih dan mengawasi pemerintahan
Melalui pemilu, rakyat memilih wakil-wakilnya yang akan duduk di lembaga legislatif. Wakil-wakil itu akan menjalankan kedaulatan yang didelegasikan kepadanya. Pemilu merupakan proses pemungutan suara secara demokratis untuk seleksi anggota perwakilan dan juga organ pemerintahan. Fungsi ini disebut sebagai fungsi perwakilan politik.

Sumpah Pemuda


A.    LATAR BELAKANG
Sumpah pemuda adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang dijadikan bukti otentik bahwa pada tangga 28 oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Assessment Autentic


A.   Latar Belakang
Assessment autentic sering disebut juga assesment performance atau assesmen alternatif namun bila dikaji lebih lanjut ketiganya memiliki arti berbeda Assessment autentic (penilaian otentik) menurut Wiyono dan Sunarni (2009: 41) merupakan menunjukkan siswa-siswa dengan tugas-tugas yang bermakna bagi kehidupan. Authentic Assesment berarti memiliki nilai kesepadanan baik dalam konteks internal maupun konteks eksternal. Konteks internal mengacu pada proses pembelajaran di kelas, dan koteks eksternal mengacu pada kehidupan nyata. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun. Di samping itu, Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah. Penilaian autentik dan tuntutan kurikulum 2013, Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Di samping itu, Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Di samping itu, Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembelajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. Namun, Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai, sedangkan Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi.

Pertumbuhan Dan Perkembangan Pra-Oprasional



A.    Pendahuluan
Anak adalah makhluk yang lahir dari sepasang orang tua, anak adalah manusia yang belum dewasa, anak adalah titipan Allah SWT, anak sebagai amanah, anak merupakan masa depan bangsa dan sebagainya. Dari sudut perkembanganya, sejak anak dilahirkan sampai tahun-tahun pertama anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Para ahli berpendapat bahwa perkembangan pada tahun-tahun awal lebih kritis dibandingkan dengan perkembangan selanjutnya, sehingga dikatakan bahwa “masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai seorang manusia”. Para ahli neuroscience mengemukakan bahwa, anak sejak dilahirkan telah memiliki milayaran sel neuron yang siap dikembangkan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang mempunyai pengertian yang berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan antara yang satu degan lainnya.  Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif yang menunjukkan perubahan yang dapat diamati secara fisik. Pertumbuhan dapat diamati melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan sebagainya. Sementara itu, perkembangan merupakan proses kualitatif yang menunjukkan bertambahnya kemampuan (ketrampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang beraturan dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.

Karakteristik anak Learning Dissability


I.                   Karakteristik anak Learning Dissability secara fisik
Anak berkesulitan belajar merupakan anak yang tidak memiliki gangguan fisik atau mental. Anak yang mengalami LD atau yang biasa disebut dengan Learning Dissability memiliki ciri fisik yang hampir sama dengan anak-anak pada umumnya. Jadi kita tidak dapat melihat dari segi karakteristik fisik seorang anak mengalami Learning Dissability. Tetapi dapat dilihat dari karakteristik yang lainnya.
II.                Karakteristik anak Learning Dissability secara psikologis
Ditemukan bahwa karakteristik psikologis anak LD yang memiliki inteligensi di atas rata-rata cukup bervariasi. Namun, ditemukan beberapa kecenderungan menarik, yaitu:
a.       Memiliki kesenjangan yang cukup signifikan antara skor tes kemampuan verbal dan performennya.
b.      Memiliki daya tangkap yang bagus, tetapi cenderung hiperaktif dan kurang mampu menyeuaikan diri.
c.       Memiliki daya imaginatif yang tinggi, tetapi cenderung emosional.
d.      Mampu mengambil keputusan dengan cepat, tetapi cenderung kurang disertai pertimbangan yang matang, terburu-buru, semaunya.
e.       Lebih cepat dalam belajar dan mengerjakan suatu persoalan, tetapi cenderung malas dan memiliki toleransi yang rendah terhadap frustrasi.
f.       Lebih percaya diri, tetapi cenderung meremehkan dan menolak tugas-tugas yang diberikan dengan berbagai alasan.

Fasilitas atau Alat-Alat Belajar Anak Tunadaksa


Anak tuna daksa adalah anak yang mempunyai kelainan ortopedik atau salah satu bentuk berupa gangguan dari fungsi normal pada tulang, otot, dan persendian yang mungkin karena bawaan sejak lahir, penyakit atau kecelakaan, sehingga apabila mau bergerak atau berjalan memerlukan alat bantu.
Berhubung anak tunadaksa mengalami gangguan motorik maka dalam mengikuti pendidikan membutuhkan perlengkapan khusus dalam lingkungan belajarnya. Gedung sekolah sebaiknya dilengkapi ruangan/sarana tertentu yang memungkinkan dapat mendukung kelancaran kegiatan anak tunadaksa di sekolah. Bangunan-bangunan gedung sebaiknya dirancang dengan memprioritaskan 3 kemudahan, yaitu anak mudah ke luar masuk, mudah bergerak dalam ruangan, dan mudah mengadakan penyesuaian atau segala sesuatu yang ada di ruangan itu mudah digunakan (Musyafak Assyari dalam Astati, ).

Senin, 25 Desember 2017

Ajaran Dalam Islam

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Agama Islam Kemuhammadiyahan 2.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ajaran Islam. Makalah, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

PROBLEM REMAJA






UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Maret 2014

CARA MEMELIHARA DAN MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM SERTA MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN YANG DAMAI DAN HARMONIS DALAM KEBHINEKAAN


Untuk Memenuhi Dosen Pengampu
Yulianti S.Pd.I.M.Pd



Penulis :
ARIP EDI SAPUTRA
201310430311180
PGSD 1-D


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENGURANGAN DENGAN METODE LOMPAT KODOK PADA SISWA KELAS 2 SD

Dibimbing Oleh :
Sri Agustin Mulyani, S.Pd.M.Pd.
  


  

Disusun Oleh :
                                                Nama  : Arip Edi Saputra
                                                Nim     : 201310430311182
                                                Kelas   : PGSD 1-D

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
DESEMBER 2013


MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR IPA MATERI HABITAT MAKHLUK HIDUP MELALUI PERMAINAN TONGJIB UNTUK SISWA KELAS 3 SD

Dibimbing Oleh : Sri Agustin Mulyani, S.Pd.M.Pd.



Disusun Oleh :
Nama         ;  Arip Edi Saputra
Nim            : 201310430311180
Kelas          : PGSD 1-D

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
DESEMBER 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENGURANGAN DENGAN METODE LOMPAT KODOK PADA SISWA KELAS 2 SD



Oleh                :           Arip Edi Saputra / 201310430311180 / PGSD – 1D
Kata Kunci    :           kemampuan berhitung, lompat kodok


Latar Belakang
Raodatul Jannah (2011:25-26) menyatakan bahwa dalam kamus besar  bahasa Indonesia, matematika diartikan sebagai ilmu tentang bilangan- bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Ia mengatakan,Matematika dapat diartikan (Raodatul Jannah, 2011:26) sebagai suatu ilmu yang mempelajari bilangan, bangun, dan konsep-konsep yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika, menggunakan simbol-simbol yang umum serta aplikasi dalam bidang lainnya.
Sekolah Dasar (SD) 6 tahun sebagai tingkat pertama Pendidikan Dasar 12 tahun merupakan jenjang pendidikan pertama yang sangat penting bagi perwujudan Pendidikan Nasional. Mengingat SD sangat penting dalam sistem Pendidikan Nasional, maka peningkatan mutu pendidikan Dasar sangat membutuhkan penanganan yang sungguh-sungguh. Terutama pada mata pelajaran Matematika. Sebagian orang mengganggap matematika seolah-olah momok bagi mereka. Mereka menganggap bahwa Matematika merupakan hal yang sangat sulit dan membosankan sehingga mereka malas untuk mempelajarinya.