A.
Pendahuluan
Anak
adalah makhluk yang lahir dari sepasang orang tua, anak adalah manusia yang belum
dewasa, anak adalah titipan Allah SWT, anak sebagai amanah, anak merupakan masa
depan bangsa dan sebagainya. Dari sudut perkembanganya, sejak anak dilahirkan
sampai tahun-tahun pertama anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat. Para ahli berpendapat bahwa perkembangan pada tahun-tahun awal
lebih kritis dibandingkan dengan perkembangan selanjutnya, sehingga dikatakan
bahwa “masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai seorang
manusia”. Para ahli neuroscience mengemukakan bahwa, anak sejak dilahirkan
telah memiliki milayaran sel neuron yang siap dikembangkan. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan dua istilah yang mempunyai pengertian yang berbeda,
namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat bahkan tidak dapat
dipisahkan antara yang satu degan lainnya.
Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif yang menunjukkan perubahan yang
dapat diamati secara fisik. Pertumbuhan dapat diamati melalui penimbangan berat
badan, pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan sebagainya. Sementara itu,
perkembangan merupakan proses kualitatif yang menunjukkan bertambahnya
kemampuan (ketrampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang beraturan dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses
pematangan.
Perkembangan
berkenaan dengan keseluruhan kepribadian individu, karena kepribadian individu
membentuk suatu kesatuan yang terintegrasi. Secara sederhana aspek utama
kepribadian dapat dibedakan sebagai berikut: aspek fisik motorik, aspek
intelektual, aspek sosial, aspek bahasa, aspek emosi, aspek moral, dan aspek
keagamaan (Sukmadinata, 2009: 114).
B.
Isi
Pertumbuhan
Selama masa anak anak awal,
pertumbuhan fisik berlangsung secara lambat, dibandingkan dengan tingkat
pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung
sampai mulai munculnya tanda tanda pubertas, yakni kira-kira 2 tahun menjelang
anak-anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali berkembang pesat.
Meskipun selama anak-anak pertumbuhan fisik
mengalami perlambatan, namun ketrampilan motorik kasar dan motorik halus
justru berkembang pesat.
a. Tinggi dan berat badan
Selama
masa kanak-kanak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat
bertambah antara 2,5 hingga 3,5 kg setiap tahunnya. Pada usia 3 tahun, tinggi
anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 kg. Pada usia 5 tahun, tinggi
anak mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 kg (Mussen, Conger dan
Kangan,1969). Ketika anak usia pra
sekolah bertumbuh semakin besar, persentase pertumbuhan dalam tinggi dan berat
berkurang setiap tahun. Selama masa ini baik laki-laki maupun perempuan
terlihat makin langsing, sementara batang tubuh mereka makin panjang.
b. Pertumbuhan otak
Salah
satu yang terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini
adalah pertumbuhan otak dan system syaraf. Otak dan kepala merupakan bagian yang
tumbuh paling cepat. Meningkatnya ukuran otak disebabkan oleh peningkatan
jumlah dan ukuran syaraf-syaraf dalam, dan diantaranya bagian-bagian otak.
Peningkatan ukuran otak disebabkan oleh peningkatan mielinisasi yaitu proses
dimana sel-sel syaraf dilapisi dan diisolasi oleh sebuah lapisan sel-sel lemak,
efeknya dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan penyaluran informasi melalui
system syaraf. Penting bagi pendewasaan anak, peningkatan kematangan otak
dikombinasikan untuk memperoleh pengalaman dan pemunculan kemampuan kognitif.
Pertumbuhan
otak pada masa kanak-kanak tidak sepesat pertumbuhan otak pada masa bayi. Pada
saat bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang
dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otaknya mencapai sekitar 90% otak orang
dewasa (Yeterian & Pandya, 1988).
Perkembangan
Motorik
Ketrampilan
motorik dibagi dua jenis yaitu:
a. Ketrampilan
motorik kasar (Gross Motor) adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot
besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri.
b. Ketrampilan
motorik halus (Fine motor) adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau
sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar
dan berlatih.
Usia/Tahun 2,5-3,5
Motorik
Kasar yaitu Berjalan dengan baik, berlari lurus ke depan, melompat
Motorik
Halus yaitu Meniru sebuah lingkaran, tulisan cakar ayam , dapat makan
menggunakan sendok, menyusun beberapa kotak
Usia/Tahun 3,5-4,5
Motorik
Kasar yaitu Berjalan dengan 80% langkah orang dewasa, berlari 1/3 kecepatan
orang dewasa, melempar dan menangkap bola besar, tetapi lengan masih kaki
Motorik
Halus yaitu Mengancingkan baju, meniru bentuk sederhana, membuat gambar
sederhana
Usia/Tahun 4,5 – 5,5
Motorik
Kasar yaitu Menyeimbanhkan badan di atas satu kaki, berlari jauh tanpa jauh,
dapat berenang dalam air yang dangkal
Motorik
Halus yaitu Menggunting, menggambar orang, meniru angka dan huruf sederhana,
membuat susunan yang kompleks dengan kotak-kotak
Dan
patut diingat, perkembangan setiap anak tidak bisa sama, tergantung proses
kematangan masing-masing anak. Berikut tahapan-tahapan perkembangannya:
Perkembangan
Kognitif
Pada tahap masa awal anak, seorang
anak telah memasuki perkembangan kognitif tahap praoperasional. Menurut piaget,
tahap ini terjadi pada usia anak mencapai 2 hingga 7 tahun. Pada tahap inilah
konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat
dan kemudian melemah, serta keyakinan pada hal hal yang magis terbentuk.
Pemikiran
Praoperasional dapat dibagi menjadi dua tahapan yaitu,
1. Sub
Tahap Fungsi Simbolik
Tahap ini berlangsung pada usia 2-
4 tahun. Dalam subtahap ini anak melatih kemampuan untuk mewujudkan secara
mental sebuah benda yang tidak ada. Anak-anak mulai menggunakan rancangan kasar
untuk menggambar orang, rumah, mobil , awan dan banyak aspek lain di dunia.
Gambar anak-anak sangat penuh dengan daya khayal dan imanjinatif, mungkin
karena mereka tidak peduli dengan kenyataan di sekitarnya ( Winner, 1986).
Dalam imajinasi mereka matahari
berwarna merah, langit berwarna hijau, rumah mengapung di awan. Simbol-sibol
dibuat secara sederhana dan kuat , tidak seperti abstraksi yang ditemukan dalam
beberapa seni modern. Seorang anak
berusia 3,5 tahun melihat gambar yang menyerupai cakar ayam dan mengatakannya
sebagai pelican yang sedang mencium seekor anjing laut. Sedangkan kemudian pada
usia sekolah gambar anak-anak menjadi lebih realistis, rapi, dan akurat.
Matahari berwarna kuning, langit berwarna biru dan mobil berjalan di jalanan.
2. Subtahap
pemikiran intuitif.
Adalah
subtahap pemikiran praoperasional yang kedua, dimulai sekitar usia 4 tahun dan
berlangsung hingga usia 7 tahun. Pada subtahap ini anak-anak mulai menggunakan
pemikiran primitive dan ingin mengetahui jawaban untuk semua jenis pertanyaan.
Piaget menyebut subtahap ini “intuitif” karena anak-anak tampak sangat yakin
tentang pengetahuan dan pemahaman mereka, namun tidak sadar bagaimana mereka mengetahui
apa yang mereka ketahui. Artinya mereka mengatakan meraka mengetahui sesuatu
tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional.
Perkembangan
Emosi
Selama masa kanak-kanak pola emosi
anak sangat kuat hal ini terutama disebabkan karena anak masih labil dan belum
seimbang sehingga mudah meledak-ledak. Hal ini mengakibatkan anak sangat sulit
dibimbing dan diarahkan. Secara umum terjadi pada masa anak awal namun nampak
jelas pada anak usia 2,5 – 3,5 tahun dan usia 5,5 sampai 6,5 tahun.
C. Kesimpulan
Fase kanak-kanak merupakan
kelanjutan dari fase bayi, fase kanak-kanak lebih dikenal dengan istilah fase
prasekolah dan sekolah. Perkembangan dan pertumbuhan anak sangat dipengaruhi
oleh lingkungan. Pada tahapan ini, anak mulai mengembangkan kemampuannya
sendiri. Tahap pra-oprasional ini biasanya terjadi pada anak yang berusia 2
hingga 7 tahun. Pola pikir anak di tahapan ini masih bersifat statis dan masih
belum mampu berfikir secara abstrak.