Rabu, 27 Desember 2017

Pertumbuhan Dan Perkembangan Pra-Oprasional



A.    Pendahuluan
Anak adalah makhluk yang lahir dari sepasang orang tua, anak adalah manusia yang belum dewasa, anak adalah titipan Allah SWT, anak sebagai amanah, anak merupakan masa depan bangsa dan sebagainya. Dari sudut perkembanganya, sejak anak dilahirkan sampai tahun-tahun pertama anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Para ahli berpendapat bahwa perkembangan pada tahun-tahun awal lebih kritis dibandingkan dengan perkembangan selanjutnya, sehingga dikatakan bahwa “masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai seorang manusia”. Para ahli neuroscience mengemukakan bahwa, anak sejak dilahirkan telah memiliki milayaran sel neuron yang siap dikembangkan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang mempunyai pengertian yang berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan antara yang satu degan lainnya.  Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif yang menunjukkan perubahan yang dapat diamati secara fisik. Pertumbuhan dapat diamati melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan sebagainya. Sementara itu, perkembangan merupakan proses kualitatif yang menunjukkan bertambahnya kemampuan (ketrampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang beraturan dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.

Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian individu, karena kepribadian individu membentuk suatu kesatuan yang terintegrasi. Secara sederhana aspek utama kepribadian dapat dibedakan sebagai berikut: aspek fisik motorik, aspek intelektual, aspek sosial, aspek bahasa, aspek emosi, aspek moral, dan aspek keagamaan (Sukmadinata, 2009: 114).

B.     Isi
Pertumbuhan
            Selama masa anak anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung secara lambat, dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda tanda pubertas, yakni kira-kira 2 tahun menjelang anak-anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali berkembang pesat. Meskipun selama anak-anak pertumbuhan fisik  mengalami perlambatan, namun ketrampilan motorik kasar dan motorik halus justru berkembang pesat.
a.        Tinggi dan berat badan
Selama masa kanak-kanak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 kg setiap tahunnya. Pada usia 3 tahun, tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 kg. Pada usia 5 tahun, tinggi anak mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 kg (Mussen, Conger dan Kangan,1969).  Ketika anak usia pra sekolah bertumbuh semakin besar, persentase pertumbuhan dalam tinggi dan berat berkurang setiap tahun. Selama masa ini baik laki-laki maupun perempuan terlihat makin langsing, sementara batang tubuh mereka makin panjang.
b.      Pertumbuhan otak
Salah satu yang terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini adalah pertumbuhan otak dan system syaraf. Otak dan kepala merupakan bagian yang tumbuh paling cepat. Meningkatnya ukuran otak disebabkan oleh peningkatan jumlah dan ukuran syaraf-syaraf dalam, dan diantaranya bagian-bagian otak. Peningkatan ukuran otak disebabkan oleh peningkatan mielinisasi yaitu proses dimana sel-sel syaraf dilapisi dan diisolasi oleh sebuah lapisan sel-sel lemak, efeknya dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan penyaluran informasi melalui system syaraf. Penting bagi pendewasaan anak, peningkatan kematangan otak dikombinasikan untuk memperoleh pengalaman dan pemunculan kemampuan kognitif.
Pertumbuhan otak pada masa kanak-kanak tidak sepesat pertumbuhan otak pada masa bayi. Pada saat bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otaknya mencapai sekitar 90% otak orang dewasa (Yeterian & Pandya, 1988).

Perkembangan Motorik
Ketrampilan motorik dibagi dua jenis yaitu:
a.       Ketrampilan motorik kasar (Gross Motor) adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.
b.      Ketrampilan motorik halus (Fine motor) adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.
Usia/Tahun  2,5-3,5    
Motorik Kasar yaitu Berjalan dengan baik, berlari lurus ke depan, melompat          
Motorik Halus yaitu Meniru sebuah lingkaran, tulisan cakar ayam , dapat makan menggunakan sendok, menyusun beberapa kotak
Usia/Tahun  3,5-4,5    
Motorik Kasar yaitu Berjalan dengan 80% langkah orang dewasa, berlari 1/3 kecepatan orang dewasa, melempar dan menangkap bola besar, tetapi lengan masih kaki       
Motorik Halus yaitu Mengancingkan baju, meniru bentuk sederhana, membuat gambar sederhana
Usia/Tahun  4,5 – 5,5 
Motorik Kasar yaitu Menyeimbanhkan badan di atas satu kaki, berlari jauh tanpa jauh, dapat berenang dalam air yang dangkal  
Motorik Halus yaitu Menggunting, menggambar orang, meniru angka dan huruf sederhana, membuat susunan yang kompleks dengan kotak-kotak
Dan patut diingat, perkembangan setiap anak tidak bisa sama, tergantung proses kematangan masing-masing anak. Berikut tahapan-tahapan perkembangannya:
Perkembangan Kognitif
            Pada tahap masa awal anak, seorang anak telah memasuki perkembangan kognitif tahap praoperasional. Menurut piaget, tahap ini terjadi pada usia anak mencapai 2 hingga 7 tahun. Pada tahap inilah konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta keyakinan pada hal hal yang magis terbentuk.
Pemikiran Praoperasional dapat dibagi menjadi dua tahapan yaitu,
1.      Sub Tahap Fungsi Simbolik
            Tahap ini berlangsung pada usia 2- 4 tahun. Dalam subtahap ini anak melatih kemampuan untuk mewujudkan secara mental sebuah benda yang tidak ada. Anak-anak mulai menggunakan rancangan kasar untuk menggambar orang, rumah, mobil , awan dan banyak aspek lain di dunia. Gambar anak-anak sangat penuh dengan daya khayal dan imanjinatif, mungkin karena mereka tidak peduli dengan kenyataan di sekitarnya ( Winner, 1986).
            Dalam imajinasi mereka matahari berwarna merah, langit berwarna hijau, rumah mengapung di awan. Simbol-sibol dibuat secara sederhana dan kuat , tidak seperti abstraksi yang ditemukan dalam beberapa seni  modern. Seorang anak berusia 3,5 tahun melihat gambar yang menyerupai cakar ayam dan mengatakannya sebagai pelican yang sedang mencium seekor anjing laut. Sedangkan kemudian pada usia sekolah gambar anak-anak menjadi lebih realistis, rapi, dan akurat. Matahari berwarna kuning, langit berwarna biru dan mobil berjalan di jalanan.
2.      Subtahap pemikiran intuitif.
Adalah subtahap pemikiran praoperasional yang kedua, dimulai sekitar usia 4 tahun dan berlangsung hingga usia 7 tahun. Pada subtahap ini anak-anak mulai menggunakan pemikiran primitive dan ingin mengetahui jawaban untuk semua jenis pertanyaan. Piaget menyebut subtahap ini “intuitif” karena anak-anak tampak sangat yakin tentang pengetahuan dan pemahaman mereka, namun tidak sadar bagaimana mereka mengetahui apa yang mereka ketahui. Artinya mereka mengatakan meraka mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional.
Perkembangan Emosi
            Selama masa kanak-kanak pola emosi anak sangat kuat hal ini terutama disebabkan karena anak masih labil dan belum seimbang sehingga mudah meledak-ledak. Hal ini mengakibatkan anak sangat sulit dibimbing dan diarahkan. Secara umum terjadi pada masa anak awal namun nampak jelas pada anak usia 2,5 – 3,5 tahun dan usia 5,5 sampai 6,5 tahun.

C.     Kesimpulan
Fase kanak-kanak merupakan kelanjutan dari fase bayi, fase kanak-kanak lebih dikenal dengan istilah fase prasekolah dan sekolah. Perkembangan dan pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Pada tahapan ini, anak mulai mengembangkan kemampuannya sendiri. Tahap pra-oprasional ini biasanya terjadi pada anak yang berusia 2 hingga 7 tahun. Pola pikir anak di tahapan ini masih bersifat statis dan masih belum mampu berfikir secara abstrak.