Senin, 25 Desember 2017

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR IPA MATERI HABITAT MAKHLUK HIDUP MELALUI PERMAINAN TONGJIB UNTUK SISWA KELAS 3 SD

Dibimbing Oleh : Sri Agustin Mulyani, S.Pd.M.Pd.



Disusun Oleh :
Nama         ;  Arip Edi Saputra
Nim            : 201310430311180
Kelas          : PGSD 1-D

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
DESEMBER 2013



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Belajar adalah proses yang berlangsung terus-menerus dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan bersifat menetap.   
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia  yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata  science  yang berarti  ”pengetahuan”.  Science  kemudian berkembang menjadi  social science  yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan  natural science  yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA).
Dalam kamus Fowler (1951), natural science didefinisikan sebagai: systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction  (yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai:  pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi).
Sumber lain menyatakan bahwa  natural science  didefinisikan sebagai  a piece of theoretical knowledge atau sejenis pengetahuan teoritis.IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah.
Habitat atau biasa disebut dengan bioma adalah tempat makhluk hidup yang asli di dalam alam itu sendiri, misalnya habitat darat dan habitat laut.
(Sumber: Dra. Nurkartika, dkk Intisari BIOLOGi SMU, PT AKSARINDO PRIMACIPTA, kawasan Pulogadung Jakarta Timur 2001. )
Menurut ilmu pengetahuan alam Habitat adalah Tempat makhluk hidup biasanya tumbuh dan hidup secara alamiah.
Ruang lingkup yang di pelajari tentang kajian IPA habitat makhluk hidup pada siswa kelas 3 SD adalah ,membahas tentang habitat (tempat tinggal) mkhluk hidup .Habitat makhluk  hidup yang ada di muka bumi ini membutuhkan tempat hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai tempat hidup yang berbeda-beda.Ada yang hidup di darat dan ada yang hidup di air, bahkan ada yang hidup di daratdan di air.Tempat hidup makhluk hidup disebut habitat.
Salah satu kesulitan paling besar yang dialami para siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA pada topik Habitat Makhluk Hidup adalah kemauan dan kemampuan mereka dalam mengingat perbedaan antara makhluk darat ,udara dan laut. Kesulitan ini muncul karena kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa setelah  mengikuti pembelajaran topik ini adalah siswa mampum enyusun klasifikasi hĂ¡bitat makhluk hidup. Kemampuan ini harus dimiliki siswa baik menyangkut klasifikasi tumbuhan maupun hewan.Kemampuan menyusun klasifikasi makhluk hidup diawali dengan pemahaman siswa tentang dasar dan macam klasifikasi dan macam klasifikasi makhluk hidup .Selanjutnya, para siswa perlu mendapatkan contoh nyata klasifikasi makhluk hidup yang sudah tersusun. Berdasarkan pemahaman dan contoh nyata tentang klasifikasi, para siswa melakukan Tongjib  untuk menyusun sendiri klasifikasi makhluk hidup yang mereka temui di lapangan berdasarkan pengetahuan alami yang mereka lihat dan dengan menggunakan metode belajar yang menyenangkan seperti permainan.
Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama (kelompok). Permainan TONGJIB , di samping memberikan pengalaman nyata dalam menyusun klasifikasi makhluk hidup, juga dapat menghilangkan kejenuhan yang terjadi pada pembelajaran yang hanya bertumpu pada metode ceramah atau praktik di laboratorium. Melalui PermainanTongjib ,para siswa diperkenalkan pada habitat-habitat makhluk hidup sesungguhnya yang terdapat dalam suatu habitat makhluk hidup. Pemahaman tentang klasifikasi makhluk hidup yang didapatkan dari teori secara langsung dapat diterapkan untuk menyusun klasifikasi keragaman habitat makhlu khidup  yang ditemui para siswa ketika mereka melakukan permainan TONGJIB. Dengan demikian, kemauan dan kemampuan mengingat tentang habitat makhluk hidup para siswa dapatditingkatkan melalui Permainan TONGJIB.

B . RUMUSAN
1.  Bagaimana cara mengatasi siswa yang kesulitan dalam pemahaman pelajaran  IPA pada topik Habitat Makhluk   Hidup
2 . Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan Permainan TONGJIB terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran dengan pelaksanaan ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan praktik di laboratorium.

C . TUJUAN.
1.      Mendeskripsikan pembelajaran Habitat Makhluk Hidup ini siswa mampu mengingat dan memahami macam-macam Habitat Makhluk Hidup .
2.      Mendeskripsikan metode Permainan Tongjib yang membantu siswa dalam belajar IPA tentang Habitat Makhluk Hidup dan mampu meningkatkan nilai sampai pada nilai yang memuaskan .
  
BAB II
PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN BELAJAR IPA MATERI HABITAT MAKHLUK HIDUP
1.1.   Pengertian Belajar
Belajar adalah proses yang berlangsung terus-menerus dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan bersifat menetap.        
1.2.   Pengertian IPA
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia  yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata  science  yang berarti  ”pengetahuan”.  Science  kemudian berkembang menjadi  social science  yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan  natural science  yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA).
Dalam kamus Fowler (1951), natural science didefinisikan sebagai:
systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based
mainly on observation and induction 
(yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai:  pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi). Sumber lain menyatakan bahwa  natural science  didefinisikan sebagai  a piece of theoretical knowledge atau sejenis pengetahuan teoritis.IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah.
Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam.  Dengan demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala  alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.

1.3.   Pengertian Habitat Makhluk Hidup
Pengertian habitat adalah suatu tempat dimana suatu makhluk hidup hidup, tinggal dan berkembang biak. 
Habitat secara dasar merupakan lingkungan yang secara fisik terdapat populasi makhluk hidup dari berbagai spesies untuk dimanfaatkan sebagai sumber daya untuk bertahan hidup. Kata lain habitat dalam ilmu ekologi adalah biotop atau bioma.

2.METODE PERMAINAN TONGJIB
Dalam pengertiannya, apa yang disebut metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat atau media untuk mencapai suatutujuan. Hal ini berlaku bagi guru maupun kepada murid
Karena metode merupakan cara yang dalam pendidikan bertujuan untuk tercapainya tujuan pembelajaran, maka semakin baik metode mengajar yang dipakai guru dan metode belajar yang diterapkan kepada siswa, maka semakin efektif suatu usaha mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
PERMAINAN TONGJIB
TONGJIB  (tongkat ajaib ) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku), sebagaimana dikemukakan Carol Locust berikut ini.Tongkat ajaib telah digunakan selama berabad-abad oleh suku–suku Indian sebagai alat menyimak secara adil dan tidak memihak.Tongkat ajaib sering digunakan kalangan dewan untuk memutuskan siapa yang mempunyai hak berbicara. Pada saat pimpinan rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah, ia harus memegang tongkat ajaib. Tongkat akan pindah ke orang lain apabila ia ingin berbicara atau menanggapinya. Dengan cara ini tongkat ajaib akan berpindah dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila semua mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu dikembalikan lagi ke ketua/pimpinan rapat.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa TONGJIB dipakai sebagai tanda seseorang mempunyai hak suara (berbicara) yang diberikan secara bergiliran/bergantian. TONGJIB termasuk salah satu metode pembelajaran kooperatif , pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja secara kolaboratif dalam mencapai tujuan. Kolaboratif sendiri diartikan sebagai falsafah mengenai tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Peserta didik betanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan pada mereka dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
Metode TONGJIB termasuk dalam pembelajaran kooperatif karena memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan pembelajaran kooperatif yaitu:
1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,sedang dan rendah.
3) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda.
4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
3 . KARAKTERISTIK  ANAK  KELAS  3  SEKOLAH  DASAR
Siswa kelas 3 SD berada dalam tahap operasional konkret, dengan demikian dalam memberikan materi pelajaran, guru diharapkan lebih menitikberatkan pada alat peraga atau media yang lebih bersifat konkret dan logis. Keterlibatan dan penerimaan dalam kehidupan kelompok bagi anak usia sekolah dasar merupakan minat dan perhatiannya pada kompetensi–kompetensi sosial yang positif dan produktif yang akan berkembang pada usia ini. Hasil pergaulan dengannya dengan kelompok teman sebaya, anak cenderung meniru kelompok teman sebaya baik dalam hal penampilan maupun bahasa. Selama masa perkembangannya, pada anak tumbuh berbagai sarana yang dapat menggambarkan dan mengolah pengalaman dalam dunia di sekeliling mereka.
Dengan memperhatikan karakteristik kognitif siswa kelas 3 Sekolah Dasar dengan segala aspek dimensi perkembangannya, maka diharapkan sistem pengajaran yang dikembangkan mampu melayani kebutuhan belajar yang bermakna bagi siswa. Melalui penyampaian materi pelajaran yang tepat, maka peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan baik, sehingga siswa antusias untuk belajar, menjadikan IPA sebagai pelajaran yang menyenangkan dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai dengan maksimal dan memuaskan.
Macam-macam karakter siswa kelas 3 sekolah dasar :
~Karakteristiksosial-emosional :
1) Mudah terpengaruh
2) Suka memperlihatkan
3) Suka berteman dengan teman lain walau sudah punya teman akrab
4) Kemauan besar
5) Hasrat turut serta dalam kelompok
6) Sering kali terlihat kurang hati-hati
7) Ia selalu bermain-main
8) Menginginkan kebebasan tetapi masih dalam perlindungan  orang  dewasa
9) Lebih senang kegiatan beregu dari pada individu
10) Suka berpikir apa yang ia senangi
11) Lebih senang ada teman   
12) Ada kecenderungan membandingkan dirinya dengan anak-anak lain
13) Mampu menyelesaikan problem-problem social yang kecil
~Karakteristik mental :
1) Ruang lingkup perhatian bertambah
2) Kemampuan berfikir bertambah
3) Anak menghayalkan gerakan-gerakanberirama
4) Minatterhadap permainan yang terorganisasi bertambah
5) Sangat berhasrat ingin menjadidewasa
6) Senang akan latihan-latihan aktifitas
7) Senang akan aktifitas yang berbentuk pertandingan
4.PROSES PELAKSANAAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR IPA MATERI HABITAT MAKHLUK HIDUP MELALUI PERMAINAN TONGJIB , UNTUK SISWA KELAS 3 SD
 Perencanaan dan Pelaksanaan
            Pada tahap perencanaan siswa  mengikuti pembelajaran dan memahami materi Habitat Makhluk Hidup . Kegiatan ini di lakukan di dalam kelas dan bangku di bentuk melingkar besar . Siswa membentuk kelompok , pemilihan ketua kelompok dan diberi tugas tertentu dari materi Habitat Makhluk Hidup dengan bekerja kelompok .Setiap kelompok membuat pertanyaan dan di berikan kepada kelompok lain .kelompok lain menjawab secara bergantian .
Guru menyiapkan tongkat , sajian materi pokok siswa membaca kajian materi lengkap pada wacana .guru mengambil tongkat kepada siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru . Siswa yang menerima tongkat dan sudahmenjawab pertanyaan dari guru , memberikan tongkat dan member pertanyaan yang sudah di buat dengan kelompoknya kepada teman yang lainnya .Metode ini bias ditambahkan dengan cra bernyanyi agar siswa merasa nyaman dan tidak tegang.
5.HASIL  EVALUASI MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR IPA MATERI HABITAT MAKHLUK HIDUP MELALUI PERMAINAN TONGJIB , UNTUK SISWA KELAS 3 SD
            Setelah kegiatan pelaksanaan selesai siswa melakukan evaluasi yang dibantu oleh guru. Hasil evaluasi ditemukan bahwa dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran telah berjalan sangat baik dan beberapa kekuatan yaitu dengan adanya permainan tongjib siswa dapat dengan mudah memahami materi Habitat Makhluk Hidup yang disampaikan . Sehingga mencapai standart keberhasilan 100%. Pencapaian ini sesuai dengan harapan sebelumnya dan sudah mencapai angka yang memuaskan .
  
BAB III
1.SIMPULAN
Dari  kegiatan Meningkatkan  Kemampuan Belajar IPA Materi Habitat Makhluk Hidup Melalui Permainan TONGJIB Untuk Siswa kelas 3 , bisa disimpulkan bahwa permainan ini sangat efektif bagi siswa . Karena dari berbagai kegiatan yang sudah dilakukan , perkembangan siswa ber angsur meningkat dari awalnya siswa yang kesulitan dan merasa sukar dengan pelajaran IPA  , kini mereka menjadi lebih muda dalam memecahkan masalah pada soal yang diberikan , tentu saja dari metode permainan Tongjib ini siswa tidak hanya di ajak bermain-main namun siswa diajak berlatih mengasah cara memecahkan permasalahan pada soal yang mereka dapat dengan suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan . Materi tentang Habitat Makhluk Hidup yang diberikan pada siswa kelas 3 SD memang tidak mudah penyampaiannya karena karakteristik siswa kelas tiga yang selalu bermain-main,
Menginginkan kebebasan tetapi masih dalam perlindungan  orang  dewasa , Lebih senang kegiatan beregu dari pada individu, Suka berpikir apa yang ia senangi, Lebih senang ada teman, Ada kecenderungan membandingkan dirinya dengan anak-anak lain, Mampu menyelesaikan problem-problem social yang kecil . Dengan karakteristik siwa yang seperti ini guru harus mampu memberikan metode yang mampu mengubah cara pandang siswa terhadap pelajaran yang monoton misalnya ceramah , Tanya jawab ,dan sebagainya .

2.SARAN
Dengan munculnya metode ini siswa mampu mendeskripsikan pembelajaran Habitat Makhluk Hidup ini siswa mampu mengingat dan memahami macam-macam Habitat Makhluk Hidup . Mendeskripsikan metode Permainan Tongjib yang membantu siswa dalam belajar IPA tentang Habitat Makhluk Hidup dan mampu meningkatkan nilai sampai pada nilai yang memuaskan . Dengan karakteristik siwa yang bermacam-macam guru harus mampu memberikan metode yang mampu mengubah cara pandang siswa terhadap pelajaran yang monoton misalnya ceramah , Tanya jawab ,dan sebagainya. Dengan adanya metode yang menyenangkan siswa akan bersemangat dalam belajar dan mudah menerima pelajaran .

















SUMBER RUJUKAN
1.      (Sumber: Dra. Nurkartika, dkk Intisari BIOLOGi SMU, PT AKSARINDO PRIMACIPTA, kawasan Pulogadung Jakarta Timur 2001. )