Dibimbing Oleh : Sri Agustin Mulyani, S.Pd.M.Pd.
Disusun Oleh :
Nama ;
Arip Edi Saputra
Nim : 201310430311180
Kelas : PGSD 1-D
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
JURUSAN PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
DESEMBER 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Belajar
adalah proses yang berlangsung terus-menerus dengan lingkungan dan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan
bersifat menetap.
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga
dengan istilah sains. Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa
Inggris, kata sains berasal dari kata
science yang berarti ”pengetahuan”. Science
kemudian berkembang menjadi
social science yang dalam Bahasa
Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan natural science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan
ilmu pengetahuan alam (IPA).
Dalam
kamus Fowler (1951), natural science didefinisikan sebagai: systematic
and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on
observation and induction (yang
diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai: pengetahuan yang sistematis dan disusun
dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan
pada hasil pengamatan dan induksi).
Sumber
lain menyatakan bahwa natural
science didefinisikan sebagai a piece of theoretical knowledge atau sejenis
pengetahuan teoritis.IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari
fenomena alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek
dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan
yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode
ilmiah.
Habitat atau biasa disebut dengan bioma adalah tempat
makhluk hidup yang asli di dalam alam itu sendiri, misalnya habitat darat dan
habitat laut.
(Sumber: Dra. Nurkartika, dkk Intisari BIOLOGi SMU, PT
AKSARINDO PRIMACIPTA, kawasan Pulogadung Jakarta Timur 2001. )
Menurut ilmu pengetahuan alam Habitat adalah Tempat makhluk
hidup biasanya tumbuh dan hidup secara alamiah.
Ruang lingkup yang di pelajari tentang kajian IPA
habitat makhluk hidup pada siswa kelas 3 SD adalah ,membahas tentang habitat
(tempat tinggal) mkhluk hidup .Habitat makhluk
hidup yang ada di muka bumi ini membutuhkan tempat hidup. Setiap makhluk
hidup mempunyai tempat hidup yang berbeda-beda.Ada yang hidup di darat dan ada
yang hidup di air, bahkan ada yang hidup di daratdan di air.Tempat hidup makhluk
hidup disebut habitat.
Salah satu kesulitan paling besar yang dialami para siswa
dalam mengikuti pembelajaran IPA pada topik Habitat Makhluk Hidup adalah kemauan
dan kemampuan mereka dalam mengingat perbedaan antara makhluk darat ,udara dan
laut. Kesulitan ini muncul karena kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran topik ini adalah siswa
mampum enyusun klasifikasi hĂ¡bitat makhluk hidup. Kemampuan ini harus dimiliki siswa
baik menyangkut klasifikasi tumbuhan maupun hewan.Kemampuan menyusun klasifikasi
makhluk hidup diawali dengan pemahaman siswa tentang dasar dan macam klasifikasi
dan macam klasifikasi makhluk hidup .Selanjutnya, para siswa perlu mendapatkan contoh
nyata klasifikasi makhluk hidup yang sudah tersusun. Berdasarkan pemahaman dan
contoh nyata tentang klasifikasi, para siswa melakukan Tongjib untuk menyusun sendiri klasifikasi makhluk hidup
yang mereka temui di lapangan berdasarkan pengetahuan alami yang mereka lihat
dan dengan menggunakan metode belajar yang menyenangkan seperti permainan.
Permainan
merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi
waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya
dilakukan sendiri atau bersama-sama (kelompok). Permainan
TONGJIB , di samping memberikan pengalaman nyata dalam menyusun klasifikasi makhluk
hidup, juga dapat menghilangkan kejenuhan yang terjadi pada pembelajaran yang
hanya bertumpu pada metode ceramah atau praktik di laboratorium. Melalui PermainanTongjib
,para siswa diperkenalkan pada habitat-habitat makhluk hidup sesungguhnya yang
terdapat dalam suatu habitat makhluk hidup. Pemahaman tentang klasifikasi makhluk
hidup yang didapatkan dari teori secara langsung dapat diterapkan untuk menyusun
klasifikasi keragaman habitat makhlu khidup yang ditemui para siswa ketika mereka melakukan
permainan TONGJIB. Dengan demikian, kemauan dan kemampuan mengingat tentang
habitat makhluk hidup para siswa dapatditingkatkan melalui Permainan TONGJIB.
B . RUMUSAN
1.
Bagaimana cara mengatasi siswa yang kesulitan dalam pemahaman
pelajaran IPA pada topik Habitat Makhluk Hidup
2 . Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan Permainan
TONGJIB terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran dengan pelaksanaan
ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan praktik di laboratorium.
C
. TUJUAN.
1. Mendeskripsikan
pembelajaran Habitat Makhluk Hidup ini siswa mampu mengingat dan memahami macam-macam
Habitat Makhluk Hidup .
2. Mendeskripsikan
metode Permainan Tongjib yang membantu siswa dalam belajar IPA tentang Habitat
Makhluk Hidup dan mampu meningkatkan nilai sampai pada nilai yang memuaskan .
BAB
II
PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN BELAJAR
IPA MATERI HABITAT MAKHLUK HIDUP
1.1.
Pengertian
Belajar
Belajar
adalah proses yang berlangsung terus-menerus dengan lingkungan dan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan
bersifat menetap.
1.2.
Pengertian
IPA
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga
dengan istilah sains. Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa
Inggris, kata sains berasal dari kata
science yang berarti ”pengetahuan”. Science kemudian berkembang menjadi social science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan
ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan
natural science yang dalam Bahasa
Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA).
Dalam kamus Fowler
(1951), natural science didefinisikan
sebagai:
systematic
and formulated knowledge dealing with material phenomena and based
mainly
on observation and induction
(yang
diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai: pengetahuan yang sistematis dan disusun
dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan
pada hasil pengamatan dan induksi). Sumber lain menyatakan bahwa natural science didefinisikan sebagai a piece of theoretical knowledge atau sejenis
pengetahuan teoritis.IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari
fenomena alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek
dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan
yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode
ilmiah.
Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan
cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data,
dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat
kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data
terhadap gejala-gejala alam. Dengan
demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep,
prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan
dalam metode ilmiah.
1.3.
Pengertian
Habitat Makhluk Hidup
Pengertian
habitat adalah suatu tempat dimana suatu makhluk hidup hidup, tinggal dan
berkembang biak.
Habitat
secara dasar merupakan lingkungan yang secara fisik terdapat populasi makhluk
hidup dari berbagai spesies untuk dimanfaatkan sebagai sumber daya untuk
bertahan hidup. Kata lain habitat dalam ilmu ekologi adalah biotop atau
bioma.
2.METODE PERMAINAN
TONGJIB
Dalam pengertiannya, apa yang disebut
metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat atau media untuk
mencapai suatutujuan. Hal ini berlaku bagi guru maupun kepada murid
Karena metode merupakan cara yang
dalam pendidikan bertujuan untuk tercapainya tujuan pembelajaran, maka semakin
baik metode mengajar yang dipakai guru dan metode belajar yang diterapkan
kepada siswa, maka semakin efektif suatu usaha mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
PERMAINAN
TONGJIB
TONGJIB (tongkat ajaib ) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku), sebagaimana dikemukakan Carol Locust berikut ini.Tongkat ajaib telah digunakan selama berabad-abad oleh suku–suku Indian sebagai alat menyimak secara adil dan tidak memihak.Tongkat ajaib sering digunakan kalangan dewan untuk memutuskan siapa yang mempunyai hak berbicara. Pada saat pimpinan rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah, ia harus memegang tongkat ajaib. Tongkat akan pindah ke orang lain apabila ia ingin berbicara atau menanggapinya. Dengan cara ini tongkat ajaib akan berpindah dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila semua mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu dikembalikan lagi ke ketua/pimpinan rapat.
TONGJIB (tongkat ajaib ) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku), sebagaimana dikemukakan Carol Locust berikut ini.Tongkat ajaib telah digunakan selama berabad-abad oleh suku–suku Indian sebagai alat menyimak secara adil dan tidak memihak.Tongkat ajaib sering digunakan kalangan dewan untuk memutuskan siapa yang mempunyai hak berbicara. Pada saat pimpinan rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah, ia harus memegang tongkat ajaib. Tongkat akan pindah ke orang lain apabila ia ingin berbicara atau menanggapinya. Dengan cara ini tongkat ajaib akan berpindah dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila semua mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu dikembalikan lagi ke ketua/pimpinan rapat.
Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa TONGJIB dipakai
sebagai tanda seseorang mempunyai hak suara (berbicara) yang diberikan secara
bergiliran/bergantian. TONGJIB
termasuk salah satu metode pembelajaran kooperatif , pembelajaran kooperatif
merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja secara kolaboratif
dalam mencapai tujuan. Kolaboratif sendiri diartikan sebagai falsafah mengenai
tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Peserta didik betanggung jawab
atas belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan informasi untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan pada mereka dan guru hanya bertindak
sebagai fasilitator.
Metode TONGJIB termasuk dalam pembelajaran kooperatif karena memiliki
ciri-ciri yang sesuai dengan pembelajaran kooperatif yaitu:
1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,sedang dan rendah.
3) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda.
4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,sedang dan rendah.
3) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda.
4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
3 .
KARAKTERISTIK ANAK KELAS 3
SEKOLAH DASAR
Siswa kelas 3 SD berada dalam tahap operasional konkret, dengan
demikian dalam memberikan materi pelajaran, guru diharapkan lebih
menitikberatkan pada alat peraga atau media yang lebih bersifat konkret dan
logis. Keterlibatan dan penerimaan dalam kehidupan kelompok bagi anak usia
sekolah dasar merupakan minat dan perhatiannya pada kompetensi–kompetensi
sosial yang positif dan produktif yang akan berkembang pada usia ini. Hasil
pergaulan dengannya dengan kelompok teman sebaya, anak cenderung meniru
kelompok teman sebaya baik dalam hal penampilan maupun bahasa. Selama masa
perkembangannya, pada anak tumbuh berbagai sarana yang dapat menggambarkan dan
mengolah pengalaman dalam dunia di sekeliling mereka.
Dengan memperhatikan karakteristik kognitif siswa kelas 3 Sekolah Dasar
dengan segala aspek dimensi perkembangannya, maka diharapkan sistem pengajaran
yang dikembangkan mampu melayani kebutuhan belajar yang bermakna bagi siswa.
Melalui penyampaian materi pelajaran yang tepat, maka peserta didik dapat
mengikuti pelajaran dengan baik, sehingga siswa antusias untuk belajar,
menjadikan IPA sebagai pelajaran yang menyenangkan dan tujuan dari pembelajaran
itu sendiri dapat tercapai dengan maksimal dan memuaskan.
Macam-macam karakter siswa kelas 3
sekolah dasar :
~Karakteristiksosial-emosional
:
1) Mudah terpengaruh
2) Suka memperlihatkan
3) Suka berteman dengan teman lain walau sudah punya teman akrab
4) Kemauan besar
5) Hasrat turut serta dalam kelompok
6) Sering kali terlihat kurang hati-hati
7) Ia selalu bermain-main
8) Menginginkan kebebasan tetapi masih dalam perlindungan orang dewasa
9) Lebih senang kegiatan beregu dari pada individu
10) Suka berpikir apa yang ia senangi
11) Lebih senang ada teman
12) Ada kecenderungan membandingkan dirinya dengan anak-anak lain
13) Mampu menyelesaikan problem-problem social yang kecil
~Karakteristik mental :
1) Ruang lingkup perhatian bertambah
2) Kemampuan berfikir bertambah
3) Anak menghayalkan gerakan-gerakanberirama
4) Minatterhadap permainan yang terorganisasi bertambah
5) Sangat berhasrat ingin menjadidewasa
6) Senang akan latihan-latihan aktifitas
7) Senang akan aktifitas yang berbentuk pertandingan
1) Mudah terpengaruh
2) Suka memperlihatkan
3) Suka berteman dengan teman lain walau sudah punya teman akrab
4) Kemauan besar
5) Hasrat turut serta dalam kelompok
6) Sering kali terlihat kurang hati-hati
7) Ia selalu bermain-main
8) Menginginkan kebebasan tetapi masih dalam perlindungan orang dewasa
9) Lebih senang kegiatan beregu dari pada individu
10) Suka berpikir apa yang ia senangi
11) Lebih senang ada teman
12) Ada kecenderungan membandingkan dirinya dengan anak-anak lain
13) Mampu menyelesaikan problem-problem social yang kecil
~Karakteristik mental :
1) Ruang lingkup perhatian bertambah
2) Kemampuan berfikir bertambah
3) Anak menghayalkan gerakan-gerakanberirama
4) Minatterhadap permainan yang terorganisasi bertambah
5) Sangat berhasrat ingin menjadidewasa
6) Senang akan latihan-latihan aktifitas
7) Senang akan aktifitas yang berbentuk pertandingan
4.PROSES PELAKSANAAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR IPA MATERI HABITAT MAKHLUK HIDUP MELALUI
PERMAINAN TONGJIB , UNTUK SISWA KELAS 3 SD
Perencanaan dan Pelaksanaan
Pada
tahap perencanaan siswa mengikuti
pembelajaran dan memahami materi Habitat Makhluk Hidup . Kegiatan ini di
lakukan di dalam kelas dan bangku di bentuk melingkar besar . Siswa membentuk
kelompok , pemilihan ketua kelompok dan diberi tugas tertentu dari materi
Habitat Makhluk Hidup dengan bekerja kelompok .Setiap kelompok membuat
pertanyaan dan di berikan kepada kelompok lain .kelompok lain menjawab secara
bergantian .
Guru
menyiapkan tongkat , sajian materi pokok siswa membaca kajian materi lengkap
pada wacana .guru mengambil tongkat kepada siswa dan siswa yang kebagian
tongkat menjawab pertanyaan dari guru . Siswa yang menerima tongkat dan
sudahmenjawab pertanyaan dari guru , memberikan tongkat dan member pertanyaan
yang sudah di buat dengan kelompoknya kepada teman yang lainnya .Metode ini
bias ditambahkan dengan cra bernyanyi agar siswa merasa nyaman dan tidak
tegang.
5.HASIL EVALUASI MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR IPA MATERI HABITAT
MAKHLUK HIDUP MELALUI PERMAINAN TONGJIB , UNTUK SISWA KELAS 3 SD
Setelah kegiatan pelaksanaan selesai siswa melakukan evaluasi yang dibantu oleh
guru. Hasil evaluasi ditemukan bahwa dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran
telah berjalan sangat baik dan beberapa kekuatan yaitu dengan adanya permainan
tongjib siswa dapat dengan mudah memahami materi Habitat Makhluk Hidup yang
disampaikan . Sehingga mencapai standart keberhasilan 100%. Pencapaian ini
sesuai dengan harapan sebelumnya dan sudah mencapai angka yang memuaskan .
BAB
III
1.SIMPULAN
Dari kegiatan Meningkatkan Kemampuan Belajar IPA Materi Habitat Makhluk
Hidup Melalui Permainan TONGJIB Untuk Siswa kelas 3 , bisa disimpulkan bahwa
permainan ini sangat efektif bagi siswa . Karena dari berbagai kegiatan yang
sudah dilakukan , perkembangan siswa ber angsur meningkat dari awalnya siswa
yang kesulitan dan merasa sukar dengan pelajaran IPA , kini mereka menjadi lebih muda dalam
memecahkan masalah pada soal yang diberikan , tentu saja dari metode permainan
Tongjib ini siswa tidak hanya di ajak bermain-main namun siswa diajak berlatih
mengasah cara memecahkan permasalahan pada soal yang mereka dapat dengan
suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan . Materi tentang Habitat Makhluk
Hidup yang diberikan pada siswa kelas 3 SD memang tidak mudah penyampaiannya karena
karakteristik siswa kelas tiga yang selalu bermain-main,
Menginginkan kebebasan tetapi masih dalam perlindungan orang dewasa , Lebih senang kegiatan beregu dari pada individu, Suka berpikir apa yang ia senangi, Lebih senang ada teman, Ada kecenderungan membandingkan dirinya dengan anak-anak lain, Mampu menyelesaikan problem-problem social yang kecil . Dengan karakteristik siwa yang seperti ini guru harus mampu memberikan metode yang mampu mengubah cara pandang siswa terhadap pelajaran yang monoton misalnya ceramah , Tanya jawab ,dan sebagainya .
Menginginkan kebebasan tetapi masih dalam perlindungan orang dewasa , Lebih senang kegiatan beregu dari pada individu, Suka berpikir apa yang ia senangi, Lebih senang ada teman, Ada kecenderungan membandingkan dirinya dengan anak-anak lain, Mampu menyelesaikan problem-problem social yang kecil . Dengan karakteristik siwa yang seperti ini guru harus mampu memberikan metode yang mampu mengubah cara pandang siswa terhadap pelajaran yang monoton misalnya ceramah , Tanya jawab ,dan sebagainya .
2.SARAN
Dengan munculnya metode
ini siswa mampu mendeskripsikan pembelajaran Habitat Makhluk Hidup ini siswa
mampu mengingat dan memahami macam-macam Habitat Makhluk Hidup .
Mendeskripsikan metode Permainan Tongjib yang membantu siswa dalam belajar IPA
tentang Habitat Makhluk Hidup dan mampu meningkatkan nilai sampai pada nilai
yang memuaskan . Dengan karakteristik siwa yang bermacam-macam guru harus mampu
memberikan metode yang mampu mengubah cara pandang siswa terhadap pelajaran
yang monoton misalnya ceramah , Tanya jawab ,dan sebagainya. Dengan adanya
metode yang menyenangkan siswa akan bersemangat dalam belajar dan mudah
menerima pelajaran .
SUMBER
RUJUKAN
1. (Sumber: Dra. Nurkartika, dkk Intisari BIOLOGi SMU, PT
AKSARINDO PRIMACIPTA, kawasan Pulogadung Jakarta Timur 2001. )